Kamis, 30 Desember 2010

2 TAHUN SUDAH BERLALU.KABUPATEN PALING BONTOT DI RIAU ITU BERDIRI TEGAK

PERINGATI DUA TAHUN TERBENTUKNYA KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI
Oleh : Helfandi,SE,M.Si
Walaupun Perda tentang hari jadi Kabupaten Kepulauan Meranti belum ada, namun pelaksanaan acara Memperingati 2 tahun Detik – detik Pengesahan RUU Pemekaran Kabupaten Kepulauan Meranti yang bertepatan pada tanggal 19 Desember 2010 pukul 15.15 WIB di Taman Cik Puan Selatpanjang berlangsung meriah dan khidmat , yang dihadiri oleh para pejabat penting, tokoh – tokoh pejuang dan masyarakat Kabupaten Kepulauan Meranti . Sejarah telah mencatat bahwa Kabupaten Kepulauan Meranti saat ini telah berusia 2 tahun . Dalam perjalanan perjuangan pemekaran kabupaten termuda di Propinsi Riau ini telah pernah dilakukan pada tahun 1957 , namun perjuangan saat itu belum berhasil .
Akan tetapi semangat perjuangan itu tidak pernah surut , dan dilakukan kembali oleh generasi berikutnya , tepat pada tahun 2008 melalui sidang paripurna DPR RI di Gedung Senayan Jakarta pada tanggal 19 Desember 2008 pukul 15.15. WIB yang lalu , baru impian masyarakat dan para pejuang terwujud sehingga lahirnya Kabupaten Kepulauan Meranti dengan beribukota di Selatpanjang .

Selanjutnya Pembentukan Pemekaran Kabupaten Kepulauan Meranti menjadi sebuah Undang – Undang yaitu UU No. 12 Tahun 2009 . Dan tepat pada bulan Mei 2009 Kabupaten Kepulauan Meranti diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri RI di Jakarta dengan Penjabat Bupatinya Drs.H. Syamsuar,M.Si. Selanjutynya berdasarkan hasil Pemilu Kada Kabupaten Kepulauan Meranti , tepat pada hari Jumat tanggal 30 Juli 2010 Gubernur Riau ( H.M. Rusli Zainal ) atasnama Presiden RI melantik Drs. Irwan, M. Si sebagai Bupati dan Drs.H. Masrul Kasmy,M.Si Wakil Bupati Kepulauan Meranti masa Jabatan 2010-2015 yang merupakan Kepala Daerah / Wakil Kepala Daerah defenitif pertama.

Apabila kita mereview kebelakang dan mendengar serta melihat langsung perjuangan yang dilakukan oleh para pejuang yang notabenenya dapat dikatakan sebagai pelaku sejarah , bahwa pemekaran Kabupaten Kepulauan Meranti merupakan perjuangan yang panjang , bukan dengan cara yang mudah, banyak yang dikorbankan , mulai dari harta , pendanaan /uang , waktu yang panjang , tenaga , pikiran dan bukan tidak ada yang mempertaruhkan , jabatan dan pekerjaan sehingga ianya lahir menjadi sebuah kabupaten. Dan ianya lahir ibarat seorang bayi , butuh dokter dan bidan yang banyak sampai generasi ke 4 ( pejuang sekarang ) baru bayi itu melahirkan yang tidak prematur . Bayi itu sudah besar dikandungan , sehingga begitu lahir dan dia bisa berjalan sendiri tanpa harus ditatih -tatih. Begitu juga dengan Kabupaten Kepulauan Meranti yang saat ini , bahwa dengan didukung dengan Sumber Daya Alam yang belum dimanfaatkan secara optimal dan didukung dengan Sumber Daya Manusia Putra - Putri Kepulauan Meranti di berbagai Instansi Pemerintah , kalangan akademisi yang berpengalaman di dalam dan diluar Provinsi Riau , kita harus yakin dan percaya bahwa kita sudah bisa berjalan sendiri dan bisa membangun Kabupaten ini dengan sekuat tenaga agar tidak tidak terjadi ketertinggalan disegala bidang setelah kita menjadi daerah otonom baru.
Seperti kata mutiara Tiongkok " Keputusan tepat datang setelah pengalaman yang berasal dari keputusan tidak tepat " . Dapat kita simpulkan bahwa , tidak penting berapa kali kita dulu gagal atau berapa kali kita jatuh dalam perjuangan . Tetapi yang terpenting adalah berbuat sekarang dan mengambil manfaat dari setiap kegagalan yang menimpa sebelumnya dalam perjuangan Kepulauan Meranti . Kegagalan masa lalu adalah harta karun yang mengandung hikmah dan kekuatan.Kita harus belajar dari setiap kegagalan yang pernah dialami oleh pejuang terdahulu . Jangan jadikan kegagalan seperti papan yang tertulis kata "berhenti" . Mulailah melakukan dengan perbuatan dan aksi.
Setidaknya masyarakat Kepulauan Meranti dan umumnya Riau saat ini bisa melihat capaian 2 tahun Kabupaten Kepulauan Meranti dalam hal pendanaan Pembangunan Daerah , dimana pada tahun 2010 saja APBD murni saja 300 ratusan miliar , setelah Perubahan APBD 2010 sekitar 400 ratusan miliar , dan pada RAPBD TA 2011 ditargetkan mencapai angka 800- 950 ratusan miliar. Program pembangunan yang dilaksanakan oleh duet BERIRAMA ini pada umumnya mendapat respon positif bagi masyarakat yaitu Program Merangkai Pulau yang bertujuan untuk membuka keterisolasian daerah , dengan terbuka isolasi daerah diberbagai pulau maka nantinya ekonomi masyarakat akan terangkat dan berkembang , jika ekonomi masyarakat sudah terangkat dari keterpurukan otomatis masyarakat akan menuju kesejahteraan.

Banyak harapan masyarakat terhadap duet kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Defenitif Pertama ini untuk Kabupaten Kepulauan Meranti , berharap agar maju dan berkembang kedepan setelah pemekaran ini. Beberapa pihak banyak memprediksi dan menduga jika Kepulauan Meranti dipisahkan dari Kabupaten Induk ( Bengkalis ) APBDnya tidak seberapa , pembangunan akan berjalan ditempat , masyarakat akan mengalami kemiskinan dan akan kelaparan tetap makan sagu .

Sangkaan beberapa pihak tertentu itu merupakan cambuk, motivasi bagi Pemda dan masyarakat Kepulauan Meranti kedepan agar daerah yang baru dimekarkan ini tidak mengalami mimpi buruk tersebut. Seperti yang dikatakan oleh Dr. Ibrahim Al- fiqqi ( Seorang Motivator Internasional / ahli ilmu saraf / ilmu psiko - sugesti , doktor dalam ilmu metafisika dan juga pendiri ilmu energi manusia ) bahwa Motivasi adalah motor penggerak perinanlaku manusia . Ketika kita memiliki motivasi dan dorongan psikis , kita mempunya semangat dan kekuatan lebih dari kesadaran kita akan lebih baik , sebaliknya jika keyakinan minim , maka kita tidak mempunyai kekuatan . Begitu pula semangat seluruh stakeholders yang ada dinegeri ini , untuk mengisi pembangu Kabupaten Kepulauan Meranti perlu dorongan dan keyakinan yang kuat bahwa kita pasti bisa , seperti dalam QS. Ar- Raad : 11 ( Allah tidak akan mengubah nasib / keadaan suatu kaum , kecuali kaum itu sendiri yang mengubahnya "




RATUSAN PETANI SAGU TERANCAM MUSNAH DARI WILAYAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI


Rumbia atau disebut juga (pohon) sagu adalah nama sejenis palm penghasil pati sagu. Nama-nama lainnya di pelbagai daerah di Sumatra dan Sulawesi adalah rumbieu, rembie, rembi, rembiau, rambia, hambia, humbia, lumbia, rombia, rumpia. Juga ripia, lipia, lepia, lapia, lapaia, hula atau huda (pada berbagai bahasa di Maluku); ambulung, bulung, bulu, tembulu dan lain-lain.Dalam aneka bahasa asing dikenal sebagai sagu (Vietnam), sakhu (Thailand), sa:khu’u (Laos), dan Sago Palm (Ingg.). Sementara nama ilmiahnya adalah Metroxylon sagu.
Pertumbuhan Pohon Rumbia berkembang melalui beranak , ia berkembang seperti anak pisang dan rumbia juga berbunga serta berbuah (monocarpic).Karangan bunga bentuk tongkol, panjang hingga 5 m. Berumah satu (monoesis), bunga rumbia berbau kurang enak.Ekologi dan penyebaran Rumbia menyukai tumbuh di rawa-rawa air tawar, aliran sungai dan tanah bencah lainnya, di lingkungan hutan-hutan dataran rendah sampai pada ketinggian sekitar 700 m dpl.Pada wilayah-wilayah yang sesuai, rumbia dapat membentuk kebun atau hutan sagu yang luas.Diperkirakan berasal dari Maluku dan Papua, sejak lama rumbia telah menyebar ke seluruh kepulauan Nusantara, yakni pulau-pulau Sunda Besar, Sumatra, Semenanjung Malaya, dan tak terkecuali di Filipina.

Daun dari pohon yang muda dipanen untuk membuat atap. Dari empulur batangnya dihasilkan tepung sagu, yang merupakan sumber karbohidrat penting bagi warga kepulauan di bagian timur Nusantara. Berbagai jenis makanan pokok dan kue-kue yang dapat dibuat orang dari tepung sagu ini. Sagu dipanen tatkala kuncup bunga (mayang) telah keluar, namun belum mekar sepenuhnya. Umur panenan ini bervariasi menurut jenis kultivarnya, yang tercepat kira-kira pada usia 6 - 8 tahun sudah bisa dipanen ( ditebang untuk dijadikan sagu ) .Daun tua dari pohon yang masih muda merupakan bahan atap yang baik; Umbutnya, dan juga buahnya yang seperti salak, dimakan orang. Buah ini memiliki rasa kelat manis , sehingga untuk menghilangkan kelatnya itu , maka buah rumbia bisa direndam dulu beberapa hari sebelum dikonsumsi.


Khusus di Kepulauan Meranti Provinsi Riau pada masa lalu dan bahkan sampai saat ini rumbia dibudidayakan oleh masyarakat sebagai sumber mata pencaharian utama bagi masyarakat , dan saat ini bisa dikatakan potensi unggulan daerah selain dari karet dan kelapa .Diwilayah Kabupaten Kepulauan Meranti potensi daerah penghasil sagu adalah Pulau Tebing Tinggi ( Kecamatan Tebing Tinggi dan Tebing TInggi Barat ) , dan Pulau Padang & Pulau Merbau ( Kecamatan Merbau ) . Ditambah lagi di Pulau Rangsang dan Pulau Topang . Tapi yang lebih Dominan Penghasil Sagu itu berada di Kecamatan Tebing Tinggi dan Kecamatan Merbau . Untuk membudidayakan rumbia sebagai penghasilan utama masyarakat dapat dikalkulasikan bahwa 1 ( satu ) hektar ) oleh petani bisa ditanam 140 batang / pohon jika sampai usia panin 8 tahun bisa mencapai 200 - 250 batang / pohon karena dia beranak / berkembang terus dan menyebar keseluruh tanah garapan . Pada usia 1- 5 tahun perawatan dilakukan minimal 1 tahun 2 kali untuk melakukan pembersihan , jika ada yang mati perlu dilakukan penyisipan (penanaman kembali ) abot ( anak rumbia ) . Jika sudah melebihi 5 tahun ( sudah punggung gajah ) kemungkinan mati bisa diminimalisir karena sudah jauh dari gangguan hama ( buak ) dan binatang seperti babi dapat menggali anak rumbia dan kera yang bisa memakan umbut anak rumbia . Perkebunan Rumbia ini juga harus ada hutan penyanggah yang berfungsi sebagai resapan air , karena tanaman rumbia tidak bisa ditanah yang kering.


Dari segi keuntungan atau nilai ekonomis saat ini saja , harga batang sagu rumbia panjang 8-9 meter berkisar 280 ribu hingga 300 ribu perbatang jika x 200 batang / perherktar = Rp. 60 juta perhektar selama 8 tahun , pada tahun ke 9 kita bisa memanen lagi setahun bisa 2 kali dengan tebang pilih kita masih bisa mendapat kisaran keuntungan yang sama . Agar pertumbuhan rumbia sagu tetap subu dan bersagu atau menegeluarkan batang /pohon yang banyak , maka petani biasanya akan memanen pada tahun ke 11 , pada tahun ke 11 ini 1 hektar bisa mencapai 350 batang , karena pertumbuhan anak rumbia akan merata pada lahan garapan tersebut. Bisa kita hitung sendiri berapa keuntungan yang kita dapat , andaikata masyarakat memiliki 10 hektar kebun Rumbia ( Sagu ) bisa dinikmati hasilnya sampai keanak cucu.
Dalam mewujudkan Kabupaten Kepulauan Meranti sebagai pusat kawasan salah satu kota niaga terpenting di Indonesia , Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti beserta stakeholder yang ada salah satunya akan lebih baik memanfaatkan potensi produk unggulan negeri melalui pengembangan industri hilir sagu dan penambahan lahan perkebunan sagu untuk masyarakat . Dapat kita lihat selama ini , bahan baku yang ada seperti sagu basah dan sagu kering produk Kabupaten Kepulauan Meranti banyak diexpor ke Pulau Jawa dan Negara Tetangga Malaysia

Minggu, 26 Desember 2010

WAKIL BUPATI KEP MERANTI LEPAS PESERTA JAMBORE

Wabup Lepas 75 Penggalang Ikuti Jambore Di Rohul


SEATPANJANG – Sebanyak 75 orang dari tingkat Penggalang Kwartir Ranting (Kwaran) di lima kecamatan di Kabupaten Kepulauan Meranti siap memberikan kontribusi terbaiknya untuk daerah, berbagai persiapan pembekalan juga telah disiapkan secara matang bagi penggalang dari beberapa gabungan sekolah di meranti tersebut.

Persiapan dalam mengikuti Jambore tingkat Provinsi Riau di Pasir Pangaraian kabupaten rokan hulu pada 26 hingga 31 desember 2010 telah dimatangkan bagi kontingen asal kabupaten kepulauan meranti. Diantaranya kesiapan fisik dan mental serta kedisplinan dan atraksi keterampilan.

Ketua Kwartir Cabang (Kwarcab) kabupaten kepulauan meranti Drs H Masrul Kasmy Msi saat berbincang dengan sejumlah wartawan menjelaskan, para kontingen dari tingkatan penggalang sebanyak 75 orang dari masing masing 15 orang di setiap kecamatan telah siap mengkuti jambore tingkat provinsi di pasir pengaraian rohul. “ para adik adik dari tingkat penggalan sudah siap mental serta fisik dalam memberikan kontribusi nama baik dan prestasi untuk kabupaten kepulauan meranti, hal itu kita lihat dari pengecekan akhir atas anggota yang akan di berangkatkan, Alhamdulillah semua dalam keadaan sehat walafiat dan malahan tampak lebih bersemangat untuk bertandang ke Rohul”, ungkap Masrul

Dikatakan kakak masrul yang juga merupakan wakil bupati kepulauan meranti ini, semua peserta jambore asal meranti saat ini sudah berada di pasir pengaraian, disana (rohul,red) panitia asal meranti telah mempersiapkan segala sesuatunya,baik dari segi akomodasi seperti penginapan , makanan, tranfortasi, dan tenaga medis yang melakukan control pada peserta kita.

Masrul mengakui, bahwa mulai dari persiapan hingga pemberangkatan sampai pulang ke kabupaten kepulauan meranti dananya tidak bersumber dari APBD Meranti, namun melainkan kesadaran dari dana swadaya dari beberapa gabungan. “ pemberangkatan para kontingen meranti ke jamboree rohul sama sekali tidak menggunakan dana APBD, ini sudah merupakan komitmen bersama, jadi dana tersebut adalah dana swadaya beberapa gabungan seperti mulai Kwarcab,kwaran, Gudep serta orang tua masing masing peserta. Hal ini dilakukan semacam menggunggah kesadaran untuk tidak bergantung kepada APBD karena apabila bergantung akan sulit berkembang”jelas masrul

Sementara itu wakil ketua Kwarcab kabupaten kepulauan meranti H Slamat Marino Spd juga menjelaskan para peserta jamboree asal meranti telah siap mengikuti jalannya agenda jambore di rohul, diantara agenda tersebut ialah, kegiatan umum, seperti keagamaan, olahraga , pembinaan kebersihan. Kegiatan Rotasi seperti keteranpilan, kegiatan kepramukaan dan petualangan, seperti P3K,Outbond, Survival, panjat dinding, Kegitan wawasan, kegiatan bumi perkemahan dan kegiatan Khusus, ujar mantan UPTD Dikpora kecamatan Tebing Tinggi ini dengan semangat.( M-01)


Ikuti Kejurda, 12 atlit Meranti di Berangkatkan



SELATPANJANG- Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) kabupaten kepulauan Meranti akan ambil bagian di kejuaraan daerah (Kejurda) bulu tangkis 2010 di Pekanbaru, kepastian mengikuti kejurda tersebut di tandai oleh pelepasan para 12 atlit bulu tangkis binaan PBSI Meranti Ahad (26/12) kemarin oleh ketua Harian Komite Olahraga Nasional Indonesia (Koni) kabupaten kepulauan Meranti H Ja’far bertempat kantor Koni kepulauan Meranti jalan Tanjung Harapan kota selatpanjang

12 orang Atlet terpilih dari penyaringan PBSI Meranti yang mengikuti kejurda terbagi dari beberapa kelas, yakni, anak anak 2 orang, formula 1 orang, Remaja 3 Orang dan Taruna 6 Orang. Selain mengikuti Kejurda 3 wasit PBSI kepulauan Meranti juga mendapat kesempatan mengikuti pelatihan di pekanbaru.

Ketua Harian Koni Meranti H Jaa’far saat pengarahannya kepada seluruh atlet mengatakan, Kemenangan itu penting sebagai bukti ketangguhan, tapi yang lebih penting lagi adalah bermain dengan sportifitas yang tinggi, sehingga kemenangan yang kita raih merupakan kemenangan yang terhormat.sebutnya

Jaa’far juga berpesan kepada para atlit agar menjaga nama baik Kabupaten kepulauan Meranti dengan cara menunjukkan kemampuan terbaik dalam setiap pertandingan serta mengikuti pertandingan dengan penuh sportifitas tinggi.

“ Saya minta kepada pelatih dan official untuk mendampingi para pemain secara maksimal. Pastikan bahwa para atlet dapat tampil secara maksimal tanpa ada hambatan-hambatan yang bersifat teknis maupun non teknis” kata jaafar

Untuk kedepan akan dilakukan evaluasi demi meningkatkan kualitas pembinaan atlet di tahun-tahun mendatang. Dan menuju tingkat yang lebih tinggi dalam meraih kemenangan serta memberi nama baik bagi kabupaten kepulauan Meranti.(M-01)

Sabtu, 25 Desember 2010

KAPITALIS RAMBAH HUTAN RAKYAT ANCAM PERKEBUNAN SAGU TERBESAR DI INDONESIA

MEMPERKENALKAN KEPULAUAN MERANTI SEBAGAI PENGHASIL SAGU RUMBIA DI
INDONESIA
( oleh Helfandi, SE, M. Si )



Rumbia atau disebut juga (pohon) sagu adalah nama sejenis palm penghasil pati sagu. Nama-nama lainnya di pelbagai daerah di Sumatra dan Sulawesi adalah rumbieu, rembie, rembi, rembiau, rambia, hambia, humbia, lumbia, rombia, rumpia.



Juga ripia, lipia, lepia, lapia, lapaia, hula atau huda (pada berbagai bahasa di Maluku); ambulung, bulung, bulu, tembulu dan lain-lain.Dalam aneka bahasa asing dikenal sebagai sagu (Vietnam), sakhu (Thailand), sa:khu’u (Laos), dan Sago Palm (Ingg.). Sementara nama ilmiahnya adalah Metroxylon sagu.



Pertumbuhan Pohon Rumbia berkembang melalui beranak , ia berkembang seperti anak pisang dan rumbia juga berbunga serta berbuah (monocarpic).Karangan bunga bentuk tongkol, panjang hingga 5 m. Berumah satu (monoesis), bunga rumbia berbau kurang enak.



Ekologi dan penyebaran Rumbia menyukai tumbuh di rawa-rawa air tawar, aliran sungai dan tanah bencah lainnya, di lingkungan hutan-hutan dataran rendah sampai pada ketinggian sekitar 700 m dpl.Pada wilayah-wilayah yang sesuai, rumbia dapat membentuk kebun atau hutan sagu yang luas.Diperkirakan berasal dari Maluku dan Papua, sejak lama rumbia telah menyebar ke seluruh kepulauan Nusantara, yakni pulau-pulau Sunda Besar, Sumatra, Semenanjung Malaya, dan tak terkecuali di Filipina.


Daun dari pohon yang muda dipanen untuk membuat atap. Dari empulur batangnya dihasilkan tepung sagu, yang merupakan sumber karbohidrat penting bagi warga kepulauan di bagian timur Nusantara. Berbagai jenis makanan pokok dan kue-kue yang dapat dibuat orang dari tepung sagu ini. Sagu dipanen tatkala kuncup bunga (mayang) telah keluar, namun belum mekar sepenuhnya. Umur panenan ini bervariasi menurut jenis kultivarnya, yang tercepat kira-kira pada usia 6 - 8 tahun sudah bisa dipanen ( ditebang untuk dijadikan sagu ) .Daun tua dari pohon yang masih muda merupakan bahan atap yang baik; Umbutnya, dan juga buahnya yang seperti salak, dimakan orang. Buah ini memiliki rasa kelat manis , sehingga untuk menghilangkan kelatnya itu , maka buah rumbia bisa direndam dulu beberapa hari
sebelum dikonsumsi.

Khusus di Kepulauan Meranti Provinsi Riau pada masa lalu dan bahkan sampai saat ini rumbia dibudidayakan oleh masyarakat sebagai sumber mata pencaharian utama bagi masyarakat , dan saat ini bisa dikatakan potensi unggulan daerah selain dari karet dan kelapa .Diwilayah Kabupaten Kepulauan Meranti potensi daerah penghasil sagu adalah Pulau Tebing Tinggi ( Kecamatan Tebing Tinggi dan Tebing TInggi Barat ) , dan Pulau Padang & Pulau Merbau ( Kecamatan Merbau ) . Ditambah lagi di Pulau Rangsang dan Pulau Topang . Tapi yang lebih Dominan Penghasil Sagu itu berada di Kecamatan Tebing Tinggi dan Kecamatan Merbau . Untuk membudidayakan rumbia sebagai penghasilan utama masyarakat dapat dikalkulasikan bahwa 1 ( satu ) hektar ) oleh petani bisa ditanam 140 batang / pohon jika sampai usia panin 8 tahun bisa mencapai 200 - 250 batang / pohon karena dia beranak / berkembang terus dan menyebar keseluruh tanah garapan . Pada usia 1- 5 tahun perawatan dilakukan minimal 1 tahun 2 kali untuk melakukan pembersihan , jika ada yang mati perlu dilakukan penyisipan (penanaman kembali ) abot ( anak rumbia ) . Jika sudah melebihi 5 tahun ( sudah punggung gajah ) kemungkinan mati bisa diminimalisir karena sudah jauh dari gangguan hama ( buak ) dan binatang seperti babi dapat menggali anak rumbia dan kera yang bisa memakan umbut anak rumbia . Perkebunan Rumbia ini juga harus ada hutan penyanggah yang berfungsi sebagai resapan air , karena tanaman rumbia tidak bisa ditanah yang kering.

Dari segi keuntungan atau nilai ekonomis saat ini saja , harga batang sagu rumbia panjang 8-9 meter berkisar 280 ribu hingga 300 ribu perbatang jika x 200 batang / perherktar = Rp. 60 juta perhektar selama 8 tahun , pada tahun ke 9 kita bisa memanen lagi setahun bisa 2 kali dengan tebang pilih kita masih bisa mendapat kisaran keuntungan yang sama . Agar pertumbuhan rumbia sagu tetap subu dan bersagu atau menegeluarkan batang /pohon yang banyak , maka petani biasanya akan memanen pada tahun ke 11 , pada tahun ke 11 ini 1 hektar bisa mencapai 350 batang , karena pertumbuhan anak rumbia akan merata pada lahan garapan tersebut. Bisa kita hitung sendiri berapa keuntungan yang kita dapat , andaikata masyarakat memiliki 10 hektar kebun Rumbia ( Sagu ) bisa dinikmati hasilnya sampai keanak cucu.



Dalam mewujudkan Kabupaten Kepulauan Meranti sebagai pusat kawasan salah satu kota niaga terpenting di Indonesia , Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti beserta stakeholder yang ada salah satunya akan lebih baik memanfaatkan potensi produk unggulan negeri melalui pengembangan industri hilir sagu dan penambahan lahan perkebunan sagu untuk masyarakat . Dapat kita lihat selama ini , bahan baku yang ada seperti sagu basah dan sagu kering produk Kabupaten Kepulauan Meranti banyak diexpor ke Pulau Jawa dan Negara Tetangga Malaysia

Kamis, 16 Desember 2010

baru satu yang di tahan

Tersangka Korupsi Proyek Jalan,
Pejabat Dispu dan Perhubungan Meranti Ditahan Jaksa

Penegakan hukum di Kabupaten Meranti mencatat sejarah. Adalah Andi Setiawan, pejabat pertama kabupaten termuda di Riau yang ditahan akibat disangka melakukan korupsi.

Riauterkini-SELATPANJANG– Andi Setiawan Marna ST, mantan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) pada Dinas Pekerjaan Umum dan Perhubungan Kabupaten Kepulauan Meranti Selasa (14/12/10) sekitar pukul 18.30 WIB petang tadi resmi ditahan pihak Cabang Kejaksaan Negeri Bengkalis di Selatpanjang. Tersangka ditahan atas dugaan melakukan tindak pidana korupsi proyek Pembangunan Semenisasi Jalan Pelajar menuju Tanjungsamak Kecamatan Rangsang tahun anggaran APBD Bengkalis 2009 lalu senilai pagu Rp 1,214 miliar.

Sebelum ditahan, tersangka sempat menjalani pemeriksaan selama sekitar lima jam di Cabang Kejari Bengkalis di Selatpanjang. Proyek pembangunan menuju Tanjungsamak Kecamatan Rangsang, sepanjang 1600 meter dengan lebar 3 meter tidak sesuai bestek, ketebalan fisik dan mutu beton jalan kurang, sehingga merugikan negara mencapai Rp 370 juta.

"Andi sebagai tersangka sudah kita tahan petang tadi. Sebelumnya diperiksa sekitar 5 jam, atas dugaan tindak pidana korupsi pada kegiatan pembangunan semenisasi Jalan Pelajar menuju Tanjungsamak. Rugikan negara sekitar Rp 370 juta dalam APBD Kabupaten Bengkalis Tahun 2009," papar Kepala Cabang Kejaksaan Negeri Bengkalis (Kacabjari), Armen Wijaya SH, kepada wartawan Rabu (15/12/10).

Ditambahkan Armen, dalam pemeriksaan, tersangka ditanya seputar hasil pemeriksaan penyidik terhadap saksi dan audit BPKP terhadap fisik jalan di lapangan, penanda-tanganan berita acara penyelesaian proyek untuk pencairan dana 100 persen dan seputar tanggungjawabnya yang tidak bekerja maksimal selaku PPTK.

“Proyek itu dimenangkan oleh kontraktor PT Rio Indo Sejahtera dengan Direktur bernama M Syahyuda, namun pengerjaannya disubkontrakkan kepada Zulfikar. Terhadap Syahyuda, kami sudah melakukan pemeriksaan sebagai saksi. Sedangkan Zulfikar, sudah dipanggil lima kali tapi mangkir dan melarikan diri, namun statusnya sudah ditetapkan sebagai tersangka,” kata Armen lagi.

Lebih lanjut Armen mengatakan, pihaknya juga sudah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah nama lainnya, antara lain, Konsultan Pengawas dari CV. Karindo Enginering bernama Dodi Maihad dan Reza Alfian, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bengkalis (BMP, red), Khairussani, Kuasa Pengguna Anggaran, Ali Rasyid dan Tim VHO proyek tersebut. Dan, Penyidik kejaksaan menunjuk pengacara, Mustari SH sebagai kuasa hukumnya.

Tersangka dijerat dengan ancaman pidana seumur hidup, yakni pasal 2 dan 3 Undang-undang Tindak Pidana Korupsi nomor 31 Tahun 1999, sebagaimana telah diubah dalam UU nomor 20 Tahun 2001. Pada pasal 2, tersangka diancam penjara minimal 4 tahun dan maksimal 20 tahun. Sedangkan pada pasal 3 minimal penjara 1 tahun. Sementara dendanya, minimal Rp 200 Juta dan maksimal Rp 1 Miliar.

Usai dinyatakan ditahan mantan Pejabat PPTK PU dan Perhubungan Kabupaten Kepulauan Meranti ini, langsung digiring ke Cabang Rutan Bengkalis di jalan Tanjung Mayat Selatpanjang.***(sumber riau terkini)

baru satu yang di tahan

Tersangka Korupsi Proyek Jalan,
Pejabat Dispu dan Perhubungan Meranti Ditahan Jaksa

Penegakan hukum di Kabupaten Meranti mencatat sejarah. Adalah Andi Setiawan, pejabat pertama kabupaten termuda di Riau yang ditahan akibat disangka melakukan korupsi.

Riauterkini-SELATPANJANG– Andi Setiawan Marna ST, mantan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) pada Dinas Pekerjaan Umum dan Perhubungan Kabupaten Kepulauan Meranti Selasa (14/12/10) sekitar pukul 18.30 WIB petang tadi resmi ditahan pihak Cabang Kejaksaan Negeri Bengkalis di Selatpanjang. Tersangka ditahan atas dugaan melakukan tindak pidana korupsi proyek Pembangunan Semenisasi Jalan Pelajar menuju Tanjungsamak Kecamatan Rangsang tahun anggaran APBD Bengkalis 2009 lalu senilai pagu Rp 1,214 miliar.

Sebelum ditahan, tersangka sempat menjalani pemeriksaan selama sekitar lima jam di Cabang Kejari Bengkalis di Selatpanjang. Proyek pembangunan menuju Tanjungsamak Kecamatan Rangsang, sepanjang 1600 meter dengan lebar 3 meter tidak sesuai bestek, ketebalan fisik dan mutu beton jalan kurang, sehingga merugikan negara mencapai Rp 370 juta.

"Andi sebagai tersangka sudah kita tahan petang tadi. Sebelumnya diperiksa sekitar 5 jam, atas dugaan tindak pidana korupsi pada kegiatan pembangunan semenisasi Jalan Pelajar menuju Tanjungsamak. Rugikan negara sekitar Rp 370 juta dalam APBD Kabupaten Bengkalis Tahun 2009," papar Kepala Cabang Kejaksaan Negeri Bengkalis (Kacabjari), Armen Wijaya SH, kepada wartawan Rabu (15/12/10).

Ditambahkan Armen, dalam pemeriksaan, tersangka ditanya seputar hasil pemeriksaan penyidik terhadap saksi dan audit BPKP terhadap fisik jalan di lapangan, penanda-tanganan berita acara penyelesaian proyek untuk pencairan dana 100 persen dan seputar tanggungjawabnya yang tidak bekerja maksimal selaku PPTK.

“Proyek itu dimenangkan oleh kontraktor PT Rio Indo Sejahtera dengan Direktur bernama M Syahyuda, namun pengerjaannya disubkontrakkan kepada Zulfikar. Terhadap Syahyuda, kami sudah melakukan pemeriksaan sebagai saksi. Sedangkan Zulfikar, sudah dipanggil lima kali tapi mangkir dan melarikan diri, namun statusnya sudah ditetapkan sebagai tersangka,” kata Armen lagi.

Lebih lanjut Armen mengatakan, pihaknya juga sudah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah nama lainnya, antara lain, Konsultan Pengawas dari CV. Karindo Enginering bernama Dodi Maihad dan Reza Alfian, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bengkalis (BMP, red), Khairussani, Kuasa Pengguna Anggaran, Ali Rasyid dan Tim VHO proyek tersebut. Dan, Penyidik kejaksaan menunjuk pengacara, Mustari SH sebagai kuasa hukumnya.

Tersangka dijerat dengan ancaman pidana seumur hidup, yakni pasal 2 dan 3 Undang-undang Tindak Pidana Korupsi nomor 31 Tahun 1999, sebagaimana telah diubah dalam UU nomor 20 Tahun 2001. Pada pasal 2, tersangka diancam penjara minimal 4 tahun dan maksimal 20 tahun. Sedangkan pada pasal 3 minimal penjara 1 tahun. Sementara dendanya, minimal Rp 200 Juta dan maksimal Rp 1 Miliar.

Usai dinyatakan ditahan mantan Pejabat PPTK PU dan Perhubungan Kabupaten Kepulauan Meranti ini, langsung digiring ke Cabang Rutan Bengkalis di jalan Tanjung Mayat Selatpanjang.***(sumber riau terkini)

Rabu, 15 Desember 2010

PANITIA SELEKSI TES CPNS PEMKAB MERANTI DI ANGGAP KURANG PROPESIONAL

Kemaren,Tepatnya Selasa (14/12/2010) sekitar pukul 10,45.Tepatnya di jalan dorak atau di kantin depan kantor DPRD kabupaten kepulauan Meranti,Sebuah kendaraan bermotor menghentikan laju kendaraanya, Kedua orang itu ternyata pasangan suami istri, Setelah masuk dalam kantin, Keduanya yang merupakan warga desa insit kec tebing tinggi barat itu, tersenyum kepada salah seorang anggota dewan yang sedang menunggu jadwal masuk sidang,,,Gini Lhoo mass,,,kami berdua kan mengikuti pendaftaran penerimaan CPNS di pemkab meranti yang saat ini sedang dalam tahap seleksi, Heranya setelah panitia pengumuman mengeluarkan hasil tes administrasi, Nama kami berdua tidak tercantum/tidak lulus administrasi,,karena penasaran,saya pun menanyakan ke beberapa orang panitia,sambil menunjukan kopy-an persyaratan tes administrasi yang kami ajukan, setelah di lihat oleh panitia, mereka menyebutkan persyaratan kami lengkap dan tidak ada yang salah,namun anggota panitia lain menjawab jika dokumen yang kami ajukan sudah terlambat, alias sudah berada di antara timbunan dokumen yang ada di gudang,,,ketika kami meminta pertanggung jawaban kepada panitia, mereka hanya menjawab, Wah pokoknya tak bisa, dokumen nya aja sudah ada di gudang, lagian kan sudah di umumkan, kata panitia,,

Mendengar keluhan warganya, salah seorang anggota dewan itu langsung mengontek salah seorang panitia sambil mempertanyakan adanya kejanggalan terkait penerimaan CPNS, namun jawaban yang di terima kurang memuas,kan, Gini aja, kalau memang kata panitia tidak ada persoalan, maka panitia bisa di tuntut, jangan jangan ini bukti jika panitia penerimaan CPNS tidak propesional, dan kurang teliti, ini tidak bisa di biarkan, kata nya.

waduuuuhhhh,,dari awal kan sudah banyak persoalan di setiap penerimaan CPNS, dulu gitu juga, wajar ajalah kalau setiap menjelang pelaksanaan penerimaan tes CPNS, pemkab di demo mahasiswa dan elemen lainya, itukan bukti kinerja mereka yang tidak betul, jangan jangan ini ladang korupsi di pemkab meranti, kalo memang benar, sudah jelas pelanggaran hukum harus di usut, sebab ini juga menyeleweng tujuan peemekaran kabupaten kepulauan meranti, kata salah seorang warga lainya yang juga asyik nguping di kanton itu...

Ayoooooooooooooooooooo,,,Ada atau tidak yang berani mengusut,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

Jumat, 03 Desember 2010

USULAN PEMERATAAN PEMBANGUNAN DI KABUPATEN KEP MERANTI

*Tahun Anggaran 2011
Baran Melintang Usulkan 11 Item Proyek

SELATPANJANG – Pemerintah Desa Baran Melintang Kecamatan Merbau telah mengajukan 11 item proyek untuk Tahun Anggaran 2011. Pengajuan itu diangkat dari pelaksanaan Musyawarah Rencana Pembangunan Desa (Musrenbangdes) yang telah digelar pada bulan Februari 2010 lalu.

Ketua Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa (LKMD) Baran Melintang, Usman A, kepada Metro Riau, Jum’at (3/11) mengungkapkan, sebelas item proyek yang diusulkan untuk masuk APBD 2011 itu, dikelompokkan dalam lima Bidang usulan, antara lain terdiri dari Bidang Fisik dan Prasarana, Bidang Perhubungan, Bidang Pendidikan dan Olahraga, Bidang Kesehatan dan Keluarga Berencana, serta Bidang Pertanian dan Peternakan.

“Kegiatan Musrenbangdes itu dihadiri oleh 45 orang dari unsur perangkat Desa Baran Melintang, dibuktikan oleh pembuatan berita acara yang ditanda-tangani oleh Kepala Desa,” ujar Usman A.

Dirincinya, item proyek fisik dan prasarana yang diusulkan antara lain, Semenisasi jalan Pelabuhan Dusun 1 Desa Baran Melintang, Semenisasi jalan pelabuhan Dusun 3 Dakap Besar Desa Baran Melintang, Semenisasi jalan Pelabuhan Dusun 4 Pacul Desa Baran Melintang, Pembangunan Parit Beton (sekuler) di RT01 RW02 Dusun 1 Setia Mekar dan Semenisasi jalan proyek Karya Bhakti RT 02 RW03 Mekun Desa Baran Melintang.

“Dari Bidang Perhubungan, kami meminta pembangunan pelabuhan apung (ponton) di RT01 RW01 Desa Baran Melintang. Sedangkan Item Pembangunan Bidang Pendidikan dan Olahraga, antara lain, Pembangunan Rumah Dinas Guru (RDG) SDN 17, Pembangunan RDG SDN 36 dan Pembangunan MDA Nahdlatul Ula Dusun 4 Pacul. Pembangunan Rumah Dinas Guru itu sangat urgen, karena saat ini para guru masih menumpang dirumah masyarakat,” ungkap Usman A.

Usulan Bidang Kesehatan dan Keluarga Berencana, tambah Usman, pihaknya meminta rehab berat terhadap Puskesmas pembantu (Pustu) Desa Baran Melintang beserta pembuatan pagar betonnya. “Sementara dari Bidang Pertanian dan Peternakan, masyarakat desa mengaspirasikan pengadaan bibit kambing sebanyak 250 ekor,” kata Usman.

Disisi lain, salah seorang warga Dusun 2 Mekun Desa Baran Melintang, Izhar, kepada Metro Riau, Jum’at (3/11) mengatakan, usulan pembangunan pelabuhan apung (ponton) di RT01 RW01 Dusun 1 Desa Baran Melintang, dinilai belum layak untuk diprioritaskan. Karena, pelabuhan di wilayah dusun 1 itu tidak banyak dimanfaatkan oleh umumnya masyarakat desa.

“Seharusnya yang menjadi prioritas usulan Pemerintah Desa adalah peningkatan fisik pelabuhan di Dusun 2 Mekun Desa Baran Melintang. Karena kondisi pelabuhan di dusun itu sudah sangat memprihatinkan, oleh karena banyak kalangan masyarakat desa yang memanfaatkannya,” ujar Izhar. (reportase)

Kamis, 02 Desember 2010

ALIANSI MAASISWA SE KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI UNJUK GIGI GELAR DEMONSTRASI

ALIANSI MAASISWA/WI UNJUK GIGI DEMO PEMKAB KEPULAUAN MERANTI
SAMPAIKAN 6 SIKAP TRKAIT PENERIMAAN PNS

SELATPANJANG.Puluhan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi,Yang mengatas namakan aliansi mahasiswa,kamis (02/12)melakukan unjuk gigi dengan menggelar demonstrasi di halaman kantor bupati kepulauan meranti jalan dirak kota selatpanjang.

Demonstrasi aliansi mahasiswa se kabupaten kepulauan meranti yang berlangsung sekitar satu jam lamanya itu,di sambut oleh beberapa pejabat teras, seperti sudandri, T engku Izazan kabak Umum, Zlkarnain, mantan kadisperindag, dan sejumlah pejabat lainya, sementara Drs Irwan Bupati kepulauan meranti, sedang tidak berada di tempat,Begitu juga wakil bupati Drs Masrul kasmi dan setdakab yang sedang menjalankan tugas di luar kantor.

Meskipun para mahasiswa merasa kecewa dengan tidak hadirinya sejumlah pejabat tinggi di kabupaten paling bungsu ini, Namun mereka tetap semangat menyampaikan sikap mereka terkait kinerja pemkab yang di nilai kurang mengakomodir putra daerah dalam perekrutan pegawai negeri sipil maupun honor di kabupaten paling bungsu di riau ini.

pernyataan sikap mahasiswa tersebut antara lain, Pemkab di himbau dalam melakukan perekrutan pegawai negeri sipil,honor agar mengutamakan generasi tempatan,atau putra tempatan,lebih tegas lagi memasuki penerimaan pegawai, khususnya tenaga satuan pamong praja yang saat ini dalam tahap tes,para mahasiswa mencium adanya markus dalam perekrutan, sehingga mereka khawatir, jika hal ini tidak di tindak lanjuti, penerimaan pegawai itu akan menguntungkan pihak-pihak tertentu,sementara mahasiswa yang notabenya anak petani, tukang noreh getah, serta nelayan, tidak memiliki peluang, di karenakan adanya indikasi permainan pejabat dengan mereka yang memiliki uang banyak,kata hanafi.

Tuntutan lain, dalam pemberian beasiswa, pemkab garus transparan, di mana pemberian beasiswa jangan sampai ada pilih kasih, selanjutnya pemkab juga jangan tinggal diam terkait permasalahan yang saat ini hangat menjadi perbincangan masyarakat, terkait keluhan warga yang melakukan mahalnya biaya uji kesehatan, yang akan di pergunakan untuk mengikuti tes penerimaan pegawai satpol pp.

Begitu juga para demonstran sebelum menyerahkan coppyan pernyataan sikap mereka ke pemkab meranti, agar jangan sampai melenceng dari tujuan di perjuangkanya pemekaran kabupaten kepulauan meranti ini, di mana pemekaran ini bertujuan untuk mensejahterakan masyarakat di daerah ini, dan bukan untuk kepentingan masyarakat di luar daerah,

Sementara itu Sudandri kabag hukum pemkab meranti, sangat mendukung sikap mahasiswa,yang meminta pemkab menindak pelaku kecurangan dalam setiap penerimaan pegawai, tentunya, sebelum melakukan tindakan tegas, hendaknya di selediki terlebih dahulu, dan jika memang terbukti, maka pemkab meminta masyarakat untuk melaporkan ke pihak berwajib agar di hukum seberat-beratnya,