Minggu, 24 April 2011

Di Duga PT Surya Selundupkan Ribuan Tim Rokok Gudang Garam Ke Malaysia

Setelah Pindah Dari Pelabuhan Tikus Yang Satu Kepelabuhan Tikus Yang Lain
Di Duga Kuat PT Surya Selundupan Rokok Gudang Garam Kemalaysia Melalui Pelabuhan Tikus Selatakar Marak


Kepulauan Meranti.PT Surya alamat dumai.Eksport rokok gudang garam surya selama ini di lakukan dari dumai tujuan selatmalaka,Malaysia.Tapi dalam setahun terahir PT Surya semakin meningkatkan intensitasnya dalam melakukan pengiriman rokok gudang garam surya ke Malaysia melalui pelabuhan tikus di sejumlah pantai di wilayah kepulauan meranti.
Diantara pelabuhan liar(Pelabuhan tikus) di kepulauan meranti,Yang pernah di gunakan oleh PT Surya untuk melakukan pengiriman rokok gudang garam surya kemalaysia antara lain adalah,Salah satu pinggiran pantai di pulau rangsang,Kali moyang pulau padang,Sebelah pelaabuhan perum pelindo 1 selatpanjang, dan sejak enam bulan terahir mereka melakukan aktifitas pengiriman rokok gudang garam melalui pelabuhan tikus milik salah seorang pengusaha lintas batas bernama sewi
Berdasarkan data dan keterangan sejumlah sumber yang berhasil di himpun Selatpanjang Post di lapangan,di pelabuhan tikus desa selatakar,Sore itu,Tiga kapal motor serat muatan kotak kardus berisikan puluhan ribu slop rokok gudang gamar warna hijau.Tiga kapal motor itu adalah KM Citra Lestari.GT,146,KM Surya Indah dan KM Mitra di mana ketiga kapal ini khusus untuk mengangkut rokok dari dumai tujuan pelabuhan tikut selat akar.
Setelah ketiga kapal motor itu sandar di pelabuhan tikus milik sewi di pinggiran pantai desa selat akar,Maka para buruh bongkar muat,Namun tidak satupun pekerja bongkar muat di sana tidak merekrut tenaga kerja local, di karenakan mereka lebih memilih mendatangkan pekerja sendiri dari kota dumai yang jumlahnya lebih dari 20 orang itu,Mereka tampak terlihat bekerja keras dalam upaya mereka memindahkan isi muatan ketiga kapal motor itu,baik mereka pindahkan muatan ketiga kapal ke pelantar maupun memindahkan rokok gudang garam itu ke lima speed yang sudah stanbay untuk melakukan pengiriman rokok kemalaysia ketika malam hari tiba.
Selain pengurus pengirim rokok gudang garam dari selat akar ke Malaysia itu tidak melibatkan tenaga kerja local,Kenapa meraka selama setahun ini selalu berpindah-pindah tempat,atau selalu berpindah-pindah dari pelabuhan tikus kepelabuhan tikus yang lainya,Begitu juga jika memang kegiatan pengiriman rokok gudang garam itu resmi eksport, Kenapa tidak ada satupun pegugasseperti aparat kepolisian,Polisi Iirud,TNI Angkatan Laut,TNI AD,Aparat Bea dan Cukai,Imigrari,Dinas Perhubungan laut,Petugas Karantina,Disperindag, dan syahbandar serta unsure instasi terkait yang terlihat batang hidungnya melakukan wewenang mereka masing masing di pelabuhan tikus desa selat akar.yang digunakan untuk pengiriman rokok ke Malaysia. Sehingga wajar jika banyak pihak yang mempertanyakan keabsahan aktifitas pengiriman rokok melalui pelabuhan tikus di perairan meranti.Mungkin saja itu kegiataan penyelundupan atau kegiatan illegal.
Juga perlu di pertanyakan, dengan tidak adanya aparat maupun petugas dari instasi terkait yang terlihat batang hidungnya di tempat pengiriman rokok gudng garam kemalaysia itu,Sudah barang tentu tidak ada pihak berwenang yang berani menjamin jika aktifitas mereka bukan hanya menyelundupkan rorok gudang garam,Akan tetapi tanpa adanya pengawasan dari aparat, bias jadi mereka melakukan hal-hal yang melanggar hokum demi mendapatkan keuntungan yang lebih besar lagi dari aktifitas penyelundupan rokok yang sebenarnya,Dan tidak menutup kemungkinan kegiatan itu di pergunakan oleh oknum nakal untuk memasukan barang haram seperti narkoba maupun senjata olegal, serta minuman keras,
Dampak buruk lainya, akibat pengiriman rokok gudang garam yang konon katanya di lakukan oleh PT Surya,Dimana mereka selalu berpindah-pindah tempat dari pelabuhan tikus kepelabuan tikus yang lain,Sudah barang tentu retribusi barang, maupun sandar kapal, serta pajak barang ekspor yang seharusnya di setor ke kas daerah,Sejauh ini dengan tidak adanya aparat maupun petugas yang mengawasi aktifitas mereka, sudan barang tentu retribusi maupun pajak tidak mereka setorkan ke daerah ini.Dan hal ini kenapa aktifitas mereka selalu mulus atau lancer, kuat dugaan adanya bek-up dari aparat maupun instasi terkait, yang tujuanya untuk memperkaya diri mereka sendiri dan golonganya.
Parahnya lagi, Berdasarkan data hasil penelusuran yang di lakukan oleh Selatpanjang Post, Sejak PT Surya melakukan aktifitas di pelabuhan tikus milik sewi desa selat akat, Masyarakat desa selat akar dan desa bandul kecamatan merbau, Mengeluh akibat wilayah mereka sering dilanda kelangkaan bahan bakar benzin, Bahkan harga benzin di tingkat pengecer, mereka jual kekonsumen dengan harga antara 20-35 ribu perliter,Padahal sebelumnya harga minyak benzin di dua desa itu perliternya antara 5000-6000 rupiah, Kenaikan harga yang sangat tinggi ini, juga kuat dugaan di manfaatkan oleh salah seorang aagen resmi penyalur minyak benzin di dua desa itu.
Menurut sumber yang layak di percaya, ketika di komfirmasi wartawan ini di desa selat akar terkait permasalahan yang di timbulkan oleh aktifitas penyelundupan rokok gudang garam,Memang dampak nyata hanya kepada terjadinya kelangkaan bahan bakar minyak benzin, Sebab sudah bukan lagi menjadi rahasia umum masyarakat desa selat akar, satu dari dua pemilik pangkalan minyak benzin di daerah ini,Yaitu pemilik pangkalan minyak benzin atas nama Awi,Dimana jatah benzin miliknya yang seharusnya mereka jual kemasyarakat di desa selat akar selama ini sebagian besar ia jual ke pengurus kapal kapal penyelundup rokok gudang garam, Sementara sisanya ia simpan di gudang maupun ia ecer sendiri,Bahkan minyak subsidi yang ia simpan di gudang, sengaja ia tahan dan ia keluakan ke pasaran ketika minyak langka, disini awi tanpa ragu-ragu menaikan harga jual minyak ke konsumen, alasanya minyak yang ia ambil dari gudang itu minyak yang ia datangkan dari wilayah lain, makanya harganya lebih tinggi dari harga biasa.

Selasa, 19 April 2011

rilis humas kep meranti

Bupati Meranti Berbagi Ilmu dengan Calon Master UR
* Jadi Pembicara pada Kuliah Perdana
PEKANBARU - Bupati Kepulauan Meranti, Drs Irwan Nasir MSi, Kamis (7/4) malam memberikan kuliah umum kepada enam puluhan orang calon master (S2) Fakultas Ekonomi Universitas Riau. Kuliah perdana bagi mahasiswa pasca sarjana tersebut dilaksanakan di Mahligai Room Aryaduta Hotel.
Hadir pada kesempatan tersebut, Guru Besar Fekon UR, Prof. DR. H Yohanas Oemar MM, Dekan Fekon UR, DR Kennedy, Pengamat Ekonomi Riau Edyanus Herman Halim, Kepala Bappeda Kepulauan Meranti Drs H Nuriman MSi, Direktur RSUD Selatpanjang, dr Misri dan segenap dosen Fekon UR. Kuliah umum yang memang disiapkan untuk mendengarkan pemaparan Bupati Kepulauan Meranti tersebut berlangsung dalam dua sesi, pemaparan dan dialog interaktif.
Dalam pemaparannya, Bupati Kepulauan Meranti memberi penekanan bahwa peningkatan APBD Kepulauan Meranti 2011 yang begitu pesat dari sebelumnya yakni dari angka Rp.369 miliar menjadi Rp.917 miliar, merupakan hasil dari kerja keras semua SKPD yang ada di Kepulauan Meranti. Karena, lanjut Bupati Irwan, tingginya angka kemiskinan di Kepulauan Meranti yang berada di urutan 12 dari 12 kabupaten/kota yang ada di Provinsi Riau, adalah pemicunya. Sehingga mengurusi kabupaten yang baru dan miskin haruslah diurus dengaan serius dan bukan main-main.
“Kami belajar dari kelemahan yang terjadi di kabupaten lain dan provinsi riau sendiri. Ternyata, berhadapan dengan pemerintah pusat itu, harus ditongkrongi setiap departemen itu. Tekanannya pun harus sedikit ekstrim dan kuat. Meskipun pendekatan secara politis juga jangan diabaikan,” papar Irwan yang pada kuliah umum tersebut diberi tema Pengelolaan Keuangan Daerah: Peluang dan Tantangan.
Bupati Meranti yang baru menjabat delapan bulan ini, menjelaskan tentang pajak daerah. Menurut Irwan, bahwa jika di daerah lain pemungutan pajak dengan angka pungutan yang besar dianggap sebagai cara untuk mengingkatan APBD, di Meranti hal itu bukanlah menjadi pilihan, atau Meranti akan menerapkan angka minimal bukan angka maksimal. Sebab, lanjut Irwan, besarnya pungutan pajak ternyata berimbas negatif terhadap perekonomian dan pasar, karena pelaku pasar dan investor akan meminimalisir transaksi pasar dan jual beli jika pajak yang dipungut dari setiap barang yang dimakan atau dibeli itu tinggi harganya.
“Padahal jika dibebankan dengan harga murah, kami yakin transaksi akan semakin sering, dan secara tidak langsung, daya beli juga semakin meningkat. Satu barang yang dibeli saja, sudah ada pajak yang dibebankan didalamnya. Teori yang kami terapkan adalah, bahwa pajak harus berbanding lurus dengan pendapatan,” papar Irwan.
Selanjutnya, Bupati Irwan menjelaskan, mengelola pemerintahan saat ini harus menerapkan pola seperti mengelola sebuah perusahaan daerah, dengan manejemen yang transparan serta target yang jelas dan terukur. Negeri ini, lanjut Irwan kekurangan para pakar yang jago dalam mengelola keuangan daerah, bahkan di setiap perguruan tinggi saja, untuk S1, S2 dan S3 jurusan tentang Keuangan Daerahg sangat sulit ditemukan. “UR harus mempertimbangkan saran kami membuka jurusan Keuangan Daerah tersebut. Kita sangat kekurangan pakar dibidang itu, peluang kerja besar, tapi SDM minim,” kata Irwan.RILIS HUMAS



TEKEN MOU: Bupati Kepulauan Meranti Drs Irwan MSi, menandatangani naskah MoU yang disaksikan oleh Gubernur Riau HM Rusli Zainal, staf ahli Bappenas, Kemnedagri, Ketua DPRD Riau dan lainnya, saat Musrenbag Provinsi di Aula Gedung Daerah Pekanbaru, Senin (11/4). Foto : Humas Pemkab Kep.Meranti.


Meranti Harus Jadi Prioritas Pembangunan Riau

PEKANBARU-Kabupaten Kepulauan Meranti harus menjadi prioritas utama dalam pembangunan di Provinsi Riau. Hal ini perlu dilakukan bila Provinsi Riau ingin mempercepat pencapaian penuntasan pembangunan secara keseluruhan, sekaligus meraih prestasi penilaian sebagai provinsi terbaik dalam pembangunan berbagai sektor di tingkat nasional.
Hal ini disampaikan Bupati Kepulauan Meranti, Drs Irwan MSi, disela-sela jeda mengikuti rapat Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Provinsi Riau Tahun Anggaran 2012, Senin (11/04) di Aula Gedung Daerah Provinsi Riau.
Menurut Bupati, sebagai kabupaten terbungsu di Provinsi Riau yang baru menginjak tahun kedua pembentukannya, Kepulauan Meranti masih sangat banyak ketertinggalan-ketertinggalan dalam berbagai aspek pembangunan. Baik dari segi infrastruktur, sarana-prasarana, keterbatasan sumber daya manusia, tingginya angka kemiskinan dan pengangguran, dan masih banyak keterbatasan dan kekurangan lainnya.
Dari segi pendidikan, Kepulauan Meranti juga masih jauh tertinggal. Hal ini bisa dilihat dari tingkat lulusan siswa. ''Tadi Gubernur memaparkan, untuk tingkat SMP, Provinsi Riau masih berada di urutan 12 secara nasional. Sedangkan SMA, provinsi Riau sudah berada di urutan ke-3. Jadi saya kira, urutan nomor 12 provinsi Riau jenjang pendidikan SMP secara nasional ini, bisa jadi disebabkan rendahnya tingkat kelulusan SMP di Kepulauan Meranti. Karenanya jika ingin memperbaiki peringkat Riau di tingkat nasional, provinsi harus turut membantu mengatasi permasalahan pendidikan di Kepulauan Meranti ini,'' ujar Irwan.
Dikatakan pula, sudah menjadi kewajaran bila Pemprov lebih memprioritaskan pembangunan tahun 2012 mendatang di Kabupaten Kepulauan Meranti. Karena selain merupakan kabupaten baru yang masih sangat banyak memerlukan suntikan dana, Kepulauan Meranti juga merupakan salah satu pintu gerbang atau pintu masuk berbatasan langsung dengan negara Malaysia dan Singapura. ''Kepulauan Meranti adalah etalase Indonesia. Jadi bila ingin melihat wajah Indonesia, dan Riau khususnya, bisa dilihat dari wajah Kepulauan Meranti. Karena itu pembangunan Provinsi Riau harus dahulukan pintu gerbang,'' jelas Irwan.
Apalagi program percepatan pembangunan daerah terluar, yang Kepulauan Meranti termasuk salah satu diantaranya sebut Irwan, saat ini menjadi salah satu prioritas pembangunan secara nasional, begitupun dengan Provinsi Riau.
Dalam Musrenbang Provinsi ini, Kepulauan Meranti jelas Irwan, mengajukan sejumlah program yang bersifat budget sharing, dan sejumlah kegiatan yang diharapkan bisa diakomodir oleh APBD Provinsi dan APBN. Diantara program tersebut menyangkut pembangunan infrastruktur berupa jalan, jembatan, sarana air bersih, elektrifikasi, penanganan masalah kemiskinan salah satunya melalui program pembangunan Rumah Layak Huni, pembangunan bidang pertanian, pengairan, irigasi, dan sejumlah program pembangunan lainnya.
Untuk pembangunan jembatan misalnya, pada Musrenbang Provinsi ini, Kepulauan Meranti mengajukan sejumlah pembangunan jembatan yang menjadi prioritas membuka daerah terisolir, seperti jembatan penghubung Pulau Merbau dengan Pulau Tebingtinggi, jembatan Selat Lengit dan lainnya yang dananya mencapai Rp800 miliar lebih.
''Harapan kita Pemprov bisa membantu pembangunan infrastruktur mendasar tersebut, sekaligus bisa pula menfasilitasinya ke Pemerintah Pusat,'' harap Irwan.
Terkait Musrenbang yang diikuti tersebut berlangsung mulai 11-13 April, yang dihadiri oleh perwakilan dari Badan Perencanaan Nasional, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pemuda dan Olahraga, serta sejumlah lembaga nasional lainnya. Musrenbag diikuti pula satuan kerja tingkat provinsi dan kabupaten/kota se-Provinsi Riau, hadir pula bupati dan ketua DPRD se-Kabupaten/Kota. Dari Kepulauan Meranti, selain dihadiri bupati, turut hadir Wakil Bupati Drs Masrul Kasmy MSi.(ril/hms kep.meranti)

////////////
Gubri : Meranti Jadi Pusat Pengembangan Sagu Nasional
PEKANBARU-Kabupaten Kepulauan Meranti dinobatkan sebagai pusat pengembangan tanaman Sagu secara nasional. Hal ini dilakukan tersebab kabupaten terbungsu di Provinsi Riau ini, terkenal sebagai kawasan penghasil tanaman Sagu terbesar di Indonesia.
''Kepulauan Meranti menjadi salah satu kawasan pengembangan ketahanan pangan tingkat nasional, yakni untuk tanaman Sagu,'' ungkap Gubernur Riau HM Rusli Zainal SE MP, saat pemaparannya dalam acara Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbag) Provinsi yang berlangsung di Gedung Daerah Provinsi Riau, Pekanbaru, Senin (11/4). Musrenbag Provinsi ini dihadiri oleh staf ahli dari Bappenas, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pemuda dan Olahraga, serta bupati/walikota dan DPRD kabupaten/kota se-Provinsi Riau. Bupati Kepulauan Meranti Drs Irwan MSi, turut hadir dalam Musrenbag yang membahas rencana prioritas pembangunan di Provinsi Riau pada 2012 tersebut.
Menurut Gubri, pengembangan bidang ketahanan pangan, menjadi salah satu prioritas pembangunan di Provinsi Riau. Melalui program Operasi Pertanian Riau Makmur yang telah dilaksanakan sejak beberapa tahun lalu, Pemprov telah membuka sejumlah kawasan terutama lahan pertanian terlantar di sejumlah kabupaten/kota di Provinsi Riau untuk dikembangkan. Disamping juga bidang pertanian lainnya, diantaranya program pengembangan Sapi K2I. Saat ini Pemprov Riau telah membagikan sebanyak 9.000 ekor sapi yang disebarkan kepada masyarakat di 12 kabupaten/kota.
''Khusus Kepulauan Meranti sebagai penghasil Sagu terbesar di Indonesia, ke depan sektor ketahanan pangan bidang satu ini akan lebih kita tingkatkan lagi, salah satunya dengan memberikan penguatan perekonomian kepada para petani sagu dan program yang menguntungkan petani sagu setempat,'' jelas Gubri.
Sementara Bupati Kepulauan Meranti Drs Irwan MSi menyebutkan, kemasyhuran Kepulauan Meranti sebagai daerah penghasil Sagu terbesar di Indonesia, sudah dikenal sejak lama. Perkebunan Sagu ini menjadi salah satu penghasilan primadona masyarakat setempat, yang sesuai dengan tekstur tanah gambut dengan tingkat keasaman yang cukup tinggi dan rawa. Produksi Sagu yang dihasilkan oleh pabrik-pabrik yang diolah berupa sagu basah dan tepung sagu oleh perusahan sagu berupa usaha kecil yang ada saat ini, dikirim ke Cirebon untuk diolah menjadi sejumlah panganan dari Sagu, bahan kosmetik, kesehatan dan lainnya. Adapun tepung Sagu yang dikirim ke Cirebon tersebut diperkirakan mencapai 400 ribu ton per bulan.
Saat ini ungkap Irwan, sudah terdapat sebuah perusahaan besar yang dalam tahap membangun pabrik pengolahan Sagu, yakni PT Sampoerna. Keberadaan perusahaan yang mengolah Sagu dari perkebunan sendiri dan perkebunan Sagu masyarakat di Kepulauan Meranti ini, diharapkan akan membawa dampak positif bagi pengembangan perekonomian dan industri di Kepulauan Meranti. ''Kita berharap Pemprov dan Pempus lebih memperhatikan masyarakat petani Sagu di Kepulauan Meranti, untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Kita juga berharap agar Pempus dan Pemprov memberikan kemudahan kepada investor yang berminat menanamkan investasinya di Kepulauan Meranti, baik sektor pengolahan dan pengembangan Sagu, maupun sektor lainnya,'' ungkap Irwan.(ril/hms Pemkab.meranti)

Jumat, 15 April 2011

4 narapidana penghuni lapaskendalikan peredaran narkoba di kota selatpanjang

Polisi Ciduk 4 Bandar Sabu-Sabu Setatus Narapidalan Dalam Lapas
GILA….NARAPIDANA KENDALIKAN PEREDARAN NARKOBA DI KOTA SELATPANJANG
LATPANJANG.Meskipun di anggap berhasil dalam mengungkap sejumlah kasus peredaran narkoba di kota selatpanjang dalam sepekan terair,Ternyata tidak membuat jajaran aparat kepolisian sector kecamatan tebing tinggi menghentikan perburuanya terhadap pelaku pengedar narkoba,Berbekalkan seujmlah informasi yang di peroleh dari masyarakat.Terkait adanya narapidana penghuni lapas selatpanjang menjalankan bisnis haram dengan menjadi Bandar narkoba,Ahirnya informasi tersebut di buktikan oleh aparat.dengan menciduk 4 narapidana penghuni lapas yang selama ini di duga mengendalikan peredaran narkoba di kota selatpanjang.Dari tangan ke empat narapidana polisi berhasil mengamankan sabu-sabu alat hisap. Dan uang tunai yang ditengaahi dari hasil transaksi narkoba


Empat narapidana penghuni lapas selatpanjang yang diamankan aparat karena kedaatan memiliki barang bukti sabu-sabu itu antara lain adalah Ahong (40), Yahui alias Sidirto (29), Abraham alias Dodok (31), dan Suardi (40),Keemat nara pidana itu tertangkap tangan sedang menyimpan dan memegang barang haram tersebut di LP Selatpanjang. Mengetahui di lapas selatpanjang marak terjadi peredaran narkoba,Kapolsek Tebing tinggi Kompol Arsyad Nur Siregar langsung mengintruksikan tim operasional ke lapangaan untuk melakukan pengintaian.
“Penangkapan 4 bandar sabu-sabu yang masih bersetatus narapidana lapas selatpanjang itu kita lakukan setelah terlebih dahulu di lakukan penginaian selama dua pecan.Pengintaian itu kami lakukan atas adanya laporan dari salah satu napi yang membawa narkoba jenis sabu-sabu,Berbekal informasi itulah kita langsung ke lokasi,Ternyata benar kita menemukan narkoba jenis sabu.

"Penangkapan itu kita lakukan sekitar pukul 06.15 wib,Dimana kita menangkap dan menggeledah salah seorang Napi bernama suardi yang keluar lapas hendak membeli lontong,Dari penggeledahan itu kita mendapatkan barang bukti sabu yang di simpan oleh tersangka di celah jam tangan yang ia kenakan,Barang bukti sabu sebanyak setengah ji dari tangan tersangka langsung kita amankan,"ungkap Arsyad.

lanjut Kapolsek, Setelah dilakukan penyelidikan dan pengembangan di lapas Selatpanjang itu, maka pihaknya berhasil mengungkap tersangkai lain yang juga bersetatus narapidana. "Usai menangkap Suardi, Kita langsung mdlakukan pemeriksaan kepada seluruh Narapidana yang ada di dalam lapas sana. Dari hasil penggeledahan secara mencengangkan kita mendapatkan barang bukti narkoba jenis sabu-sabu yang jumlahnya sanat banyak berikut tersangkanya,"ujarnya.

Dari masing-masing tersangka, urai Arsyad, ditemukan antara lain pada Yahui alias Sidirto (29), ditemukan pack atau plastic yang basa digunakan untuk membungkus sabu,Termasuk alatpemotong jenis gunting, dua mancis, satu set bong alat penghisap sabu.aparat juga mendapati plastic pmbungkus sabu dari tangan abraham, Serta menyita uang yang diduga hasil dari penjualan sabu,yang jumlahnya sebesar Rp26.900.000.

Dari tangan Ahong ita menemukan dua paket besar bungkus sabu, dua handphone nokia, buku tulis yang diduga untuk merekap penjualan sabu, jam tangan dan timbangan digital. Sementara dari tangan Suardi, ditemukan satu paket sabu, alat hisap bong dan satu Handphone, serta jam tangan.

Atas penangkapan itu, keempat tersangka yang masih berstatus Napi di lapas selatpanjang akan kita dijerat dengan undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. "Pada pasal 112 dan 114 bahwa perdagangan narkotika bukan tanaman, diatas lima gram, diancam hukuman minimal 5 tahun, dan paling lama 20 tahun. Atau denda sebesar 1 sampai 10 Miliar rupiah,"terang Kapolsek.

Salah satu tersangka Ahong yang berhasil di mintai keeteranganya mengatakan, barang haram itu didapatkannya dari seorang kurir asal pulau Batam propinsi kepri. Sementara yang sangat mencengangkan lagi,barang haram narkoba jenis sabu-sabu yang ia pasok dari batam itu.umumya ia jual ke pembeli/konsumen di luap lapas
"Kami mendapatkannya dari seseorang yang bernama duyung dari Kota Batam melalui kurirnya yang mengantarkan ke penjara. Barang itu kami beli untuk ukuran 11 juta rupiah. Barang tersebut bisa habis mulai dari lima sampai enam hari saja,"ungkap Ahong menjawab wartawan, Rabu (13/4).

Kepala LP Selatpanjang, Marles SSos, Ketika di komfirmasi sejumlah wartawan terkait adanya keterlibatan penjaga LP dalam kasus peredaran narkoba di dalam lapas , Rabu (13/4) mengatakan, Jika pihaknya saat ini sedang melakukan pemeriksaan kepada petugas yang berjaga saat itu. Jika nantinya memang terbukti petugas tersebut akan ditindak tegas.

Dan baru semalam kita lakukan razia disini. Dengan kejadian ini kita akan perketat penjagaan dan volume razia kepada Napi. Dari yang biasanya dilakukan 3 kali sebulan,"

4 Narapidana penghuni lapas di ciduk polisi.Kendalikan peredaran narkoba di kota seat