Minggu, 27 Desember 2009

AWAN DAN KAWAN-KAWAN GELAPKAN 20500 LITER MINYAK TANAH DAN SOLAR SUBSIDOI, MASIH BEBAS KELIARAN

Aparat Dan Instasi Terkait Lamban
Pelaku Penjualam Minyak Tanah Dan Solar Subsidi Bebas Berkeliaran

SELATPANJANG. Terhitung mulai tanggal 04-23 desember 2009,Wartawan ini mencacat sebanyak enam kali adanya transaksi penyelewengan minyak tanah dan solar subsidi yang di jual ke pabrik atau industri pengelolaan aspal hotmik, Yang pelakunya adalah Awan pemilik minimarket inkomik yang di sebut-sebut sebagai pengusaha agen penjual minyak dan solar subsidi, maupun pemilik pangkalan.Meskipun aksi penyelewengan minyak subsidi yang mereka lakukan tergolong meresahkan masyarakat,Sayangnya hingga detik ini aparat dan instasi berwenang belum melakukan aksi secara tegas.

Seperti yang di sampaikan oleh jamaludin kasino coordinator lembaga swadaya masyarakat solidaritas Indonesia bersatu (LSM-SIB) Jakarta,khusus wilayah kabupaten kepulauan meranti kepada wartawan ini minggu(27/12) di selatpanjang, pihaknya sangat menyesalkan terkait sikap aparat maupun pihak-pihak terkait yang kurang tanggap atas terjadinya penyelewengan minyak solar dan minyak tanah subsidi, Yang di lakukan oleh pengusaha agen minyak dan solar maupun oleh segelintir pemilik pangkalan, Yang lmenjual minyak subsidi kepada industri penggorengan aspal, Sebab meskinpun jumlah minyak subsidi yang mereka embat mencapai puluhan ribu liter, kenyataanya sampai detik ini kasus tersebut terkesan di tutup-tutupi.

Coba bayangkan, Berapa keuntungan yang di raup oleh pengusaha APMS maupun pemilik pangkalan nakal, Yang menjual minyak solar dan minyak tanah subsidi untuk masyarakat, yang mereka jual ke perusahaan kontraktor pengerjaan jalan hotmik di kota selatpanjang,Di mana selama tiga pecan terahir tepatnya di bulan desemeber 2009, Kami di lapangan memergoki aksi penjualan minyak subsidi khususnya minyak solar dan minyak tanah, baik melalui jalur darat maupun jalur laut, sebanyak enam kali mereka lakukan,dari enam kali aksi penjualan minyak subsidi yang di lakukan oleh Awan pengusaha APMS Hunas serta Awat, dan pemilik APMS Zulkarnain, Pemilik pangkalan yang beralamat di jalan masjid, jumlah minyak solar dan minyak tanah subsdi yang mereka libas mencapai 20.500 liter( duapulun ribu limaratus liter).

Lain halnya Ansari ketua DPD KNPI kabupaten kepulauan meranti, di dampingi dono wakil ketua 1,henri wakil ketua 11, ketika di mintai tanggapanya terkait akasi perampokan minyak tanah dan solar subsidi yang di lakukan oleh pemilik APMS seperti awan,martin, Awat, hingga wi, yang merampok hak masyarakat, pihaknya mendesak khususnya kepada pihak aparat kepolisian agar mengusut kasus ini hingga tuntas,”Jika memang benar jumlah minyak subsidi yang selama tiga minggu terahir ini di curi oleh mereka-mereka pemilik agen, pangkalan mencapai 20 ribu liter, Aksi mereka harus di tumpas hingga tuntas, dan di himbau kepada aparat penyidik,polsek tebing tinggi, Polres bengkalis, Hingga polda riau, agar segera melakukan penangkapan terhadap pelaku, yang saat ini masih bebas menikmati uang hasil penjualan minyak subsidi masyarakat,

Selain itu, Kami tegaskan, kepada aparat kepolisian maupun kepada instasi terkait, Khususnya dinas perindustrian dan perdagangan pemerintah kabupaten bengkalis, sekiranya mengeluarkan surat pencabutan izin usaha mereka, yang jelas jelas telah di salah gunakan, dengan menjual minyak subsidi kepada masyarakat, Selain itu, perlu di tegaskan, terkait tidak adanya eksen lapangan guna melakukan tindakan terhadap pelaku penjualan minyak subsidi masyarakat, yang masih keliaran bebas, kami harapkan agar segera di lakukan penahanan terhadap pelaku, di mana penahanan itu bertujuan untuk melakukan penyelidikan, agar mempercepat proses hukumnya, lebih dari itu, aparat terkait jangan hanya menindak pelaku penjual minyak subsidi saja, tetapi pihak pembeli minyak subsidi, yaitu industri penggorengan aspal untuk pengerjaan jalan hotmik, agar di berikan sangsi tegas, sebab pengerjaan proyek mereka, jelas-jelas telah menyalagi aturan dengan menggunakan material subsidi, yang tentu saja bertentangan dengan kepres no 80 tentang tata cara pengadaan barang dan jasa,
Sementara itu, Khairussani kepala kimpraswil pemkab kepulauan meranti, yang di komfirmasi wartawan ini melalui lelulernya, terkait kontraktor pembangunan jalan utama perumbi kota selatpanjang sepanjang 3.40 kilo meter dengan lebar 5 meter, dengan menggunakan aspal hotmik sayangnya dalam papan plang nama tidak mencantumkan berapa hari kalender kerja proyek tersebut, pihaknya mengaku tidak mengetahui hal itu, memang di sana ada proyek hotmik, yang nilainya saya lupa, Apalagi jika kontraktornya menggunakan material minyak subsidi, saya sama sekali belum mendapatkan laporan, jelasnya singkat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan masukan komentar anda